Selasa, 13 September 2011

Kejutan buat kak Icha part2

“Nah loh, kok pintunya dikunci?” seru fery kaget. Fery tidak sadar bahwa dirinya tertinggal dirumah sendiri. Fery coba mengetuk pintu. Tapi tak ada yang menjawab. Fery mengitari rumah tapi sama aja, semua pintu terkunci. Untung  saja jendela kamar nai sedikit terbuka. Fery pun bergegas mengambil tangga tapi ada sedikit hambatan. Ternyata para warga yang memperhatikannya, menyangka bahwa fery adalah maling.
                “Woy, ngapain lu disitu?” Tanya si bapak1
                “Mau maling ya lu tonk?” Tanya si bapak2
                “Eh.. kagak pak” jawab fery sedikit takut
                “Terus elu ngapain diatas? Kalo mau maling tuh malem tonk, bukan siang-siang gini” seru si bapak2 sedikit member saran.
                “ya iya pak, saya juga tau. Kalo mau maling gak mungkin saya maling siang bolong gini. Orang saya mau masuk, tapi pintunya kekunci semua. Nah kebetulan saya liat jendela atas sedikit kebuka” jawab fery panjang lebar. Akhirnya kedua bapak iitupun percaya dan mempersilahkan fery melanjutkan ekerjanaanya (?). saking seriusnya, fery tidak sadar bahwa dari tadi beberapa orang gadis remaja memperhatikannya karena fery hanya menggunakan kaos dalam dan celana boxer. Saat dia sadar bahwa dia hanya memakai kaos dalam dan celana boxer. Muka fery berubah jadi seperti ubi rebus. Merah mateng. Fery pun mempercepat langkahnya agar bisa segera masuk kedalam rumah. Setelah didalam, fery bergegas memakai baju dan mencari-cari anak-anak hawinizer lainya.
                “Anak-anak pasti ngumpet deh. Mereka pasti mau jailin saya. Tau deh saya akal busuk mereka. Hahaa” batin fery. Setelah lama mencari-cari, ternyata hasilnya nihil. Hawinizer tak ada satupun dirumah. Ketika sedang bingung memikirkan hawinizer lainnya. Tiba-tiba…
                “Astagfirullah… Siapa tuh?” seru fery kaget. “ampun mba kunti ampun. Jangan ngajak main saya. Saya anaknya baik, pinter, lucu murah senyum rajin menabung dan tidak sombong kok. Jauh. Jauh. Jauh” kata fery lagi. Ya entah tadi itu benar atau hanya halusinasi fery saja. Yang jelas, dia melihat bayangan yang melintas cepat di jendela kamar anak cowok. Sontak hal itu semakin membuat fery tak karuan. Parno, yah itu yang fery rasakan.
                ***
                “Duh gimana nih mba, telfonnya gak diangkat juga sama fery” seru Hannah.
                “coba lagi deh sama yang lain” usul rida
                “heh azzam, coba kamu yang telfon fery” perintah rinna
                “hp ku gada pulsanya..” jawab azaam nyengir. “Kamu aja lih, cepet telfon sifery” kata azzam lagi.
                “Wah jangan-jangan fery ketiduran lagi dikamar mandi” ujar dika asal.
                “Huss kamu ini..” jawab nessa sambil sedikit menyenggol dika.
                “Walah, depalek.depalek. nyusahin aja nih” seru by kesal.
                Sementara yang lain sibuk menelfon fery. Amel, peby, mutia, mithy, diva, ina, ayu, nessa. Sibuk membuka fb, mencek akun fery yang mungkin saja ada tanda-tanda kehidupan dari fery. Disisi lain para anak cowo, ozan, dika, rio dan adit. Malah sibuk dengan urusannya masing-masing. Lain halnya dengan dinda dan iel yang masih saja sibuk berdua dipojokan. Entah apa yang dibicarakan yang jelas mereka terlihat seperti sedang bertengkar. Ckckc.
                Sedang sibuk mengurus fery, tiba-tiba nai kaget karena hpnya berbunyi. Dari layarnya terlihat “Momy hermy memanggil” “What? Kak icha nelfon” seru nai kaget. By dan yang lainnya member isyarat nai agar tidak mengakngkat telfon dari icha. “Maaf kak..” seru nai sedikit nyengir.
                “Jadi gimana donk sekarang?” Tanya astir. By dan hawinizer lainnya hanya menggelengkan kepalanya tanda tak tahu. Yah kalo saja fery gak ketinggalan. Mungkin acara kejutan buat icha bakalan sukses.
                ***
                Dirumah nai, fery semakin parno. Rasa takutnya semakin membesar. Fery pun segera pergi kekamar dan mencari-cari handphonenya.
                “Astaga.. 50panggilan tak terjawab. Semua dari anak-anak hawi.” Seru fery tak percaya. “aku harus segera pergi dari sini. Ga nyangka rumah nai horor juga.. hihh” batin fery.
                Fery pun segera kembali ke jendela dengan tas yang sudah penuh dengan baju-baju dan tak lupa makanan ringan. Fery bergegas keluar dari rumah nai dan pergi. Tapi fery bingung. Dia tak tau harus pergi kemana. Fery berjalan dengan langkah gontai. Dia baru ingat bahwa hawinizer yg lainya pergi kebali. Hal itu membuat fery semakin lemas. Tiba-tiba saja ada syahrul dan rio datang..
                “Fery..” kata syahrul sedikit kaget. “kamu gak ikut hawinizer lainya kebali?” Tanya syahrul lagi.
                “syahrul. Rio!” kata fery senang. “justru itu, aku ketinggalan. Mereka pergi tanpa aku” kata fery lagi.
                “Yaudah, kamu bareng kita aja. Kita juga rencananya mau nyusul mereka.” Tambah rio
                “Serius? Wah.. kalian berdua pahlawanku” kata fery sedikit lebay.
                Akhirnya fery pun pergi menyusul hawinizer lainnya kebali bersama syahrul dan rio. Fery mencoba menghubungi hawinizer lainya. Tapi nampaknya dewi keberuntungan sedang menjauh dari fery. Karena nampaknya pulsa fery habis. Begitupun dengan syahrul dan rio. Sungguh malang para laki-laki ini. Ckck
                ***
                “Yaudah deh, sekarang mending kita kerumah aku aja?” seru devi menawarkan.
                “Boleh tuh,” ujar elsa semangat. “Lagian uda lama aku gak kerumah kamu dev” tambah elsa
                “gimana? Kalian setuju gak?” Tanya by pada hawinizer
                “SETUJU” jawab hawinizer kompak. Itulah yang selalu dibanggakan dari hawinizer. Mereka selalu kompak dalam keadaan apapun. Maka dari itu. Saat.saat liburan seperti ini adalah saat dimana kebersamaan anak terjalin dengan erat.
                30menit kemudian, merekapun sampai dirumah devi. Rumah yang sangat indah, nyaman, asri. Tempat kedua yang selalu membuat mereka nyaman setelah rumah icha. Saat itu rumah devi Nampak sepi tak berpenghuni. Setelah ditelusuri, ternyata saat itu keluarga devi tengah berlibur keJakarta. Yah tanpa devi tentunya. Karena devi lebih memilih berlibur bersama hawinizer. Setelah selesai membersihkaan diri dan makan. Para hawinizer berkumpul diruang tengah.
                “Eh gimana nih kejuatan buat kaki cha?” Tanya adit membuka pembicaraan.
                “Gimana mau ngasih kejutan, fery aja gak ada.” Tambah lisa
                “Aha.. gini aja. Kita tunggu sampe besok. Kalo emang bsok fery masih gak ada juga. kita lupain aja soal dia” usul diva sedikit sadis.
                Anak hawinizer lainya hanya mengangguk tanda setuju. Setelah selesai berunding. Anak-anak hawinizer lainnya kembali sibuk dengan urusannya masing-masing.
                ***
                “Akhirnya sampe juga dibali” Ujar fery senang.
                “Eh jangan seneng dulu. Sekarang gimana nih? Kira-kira anak hawinizer lainnya ada dimana?” Tanya rio pada syahrul dan fery. Mereka berdua hanya menggeleng. Tiba-tiba bad romance milik lady gaga mengalun dari hp rio.
                “Eh..ehh.. kak dika nelfon nih.” Seru rio. “Iya hallo kak..”
                “Yo, uda nyampe bali belum?” Tanya dika
                “Uda kok kak, aku sama arul uda sampe bali.”
                “Oke. Kalo gitu kamu kerumah devi aja. Kita semua ada dirumah devi kok.” Kata dika.
                “Oke kak” jawab rio singkat. Perbincangan di telfon pu berakhir. Mereka ertiga bergegas pergi kerumah devi.
                Sesampainya dirumah devi………..
                “Assalamualaikum……..” kata rio, syahrul dan fery tentunya.
                “Wa’alaikum salam…” jawab ozan. Ozan pun pergi keluar betapa kagetnya dia saat dilihanya fery ada bersama rio dan syahrul. “FERY?!” kata ozan sedikit teriak.
                “Apa? Fery?” kata galih dan adit bersamaan. Merekapun menghampiri ozan diluar. Dan benar sja. Ternyata itu fery.
                “Semua… fery dateng” teriak azzam sambil berlali menghampiri ozan, adit dan galih diluar. Para hawinizer cewepun langsung keluar dan menghampiri hawinizer lainya.
                “ fery..” seru rida, amel, nai, devi, lisa, elsa bersamaan. Fery hanya nyengir menanggapi hawinizer lainya yang masih sedikit kaget, bingun campur seneng.
                “Walah.. depalek. Selamet toh kamu?” Tanya by saat melihat fery
                “Alhamdulillah kak.. aku sehat. Untung ada rio ama syhrul.” Jawab fery.
                Setelah semuanya berkumpul. Para hawinizer segera menyusul rencana untuk member kejutan pada icha.
                ***
                pagi-pagi icha dikagetkan dengan suara gaduh yang berasal dari dapur. Namun icha tak terlalu menghiraukannya karena dia pikir itu kucing. Walaupun sebenarnya ada perasaan takut dan was-was dihati icha. Karena saat itu icha hanya sendiri dirumah. Semua keluarganya pergi berkunjung kerumah tante icha. Ichapun kembali tertidur. Tiba-tiba pintu kamar icha terbuka. Icha kaget ketika dia melihat ada 3orang yang sudah di pastika bahwa itu lelaki berpakaina hitam-hitam dan memakain tutup kepala seperti maling.
                “Siapa kalian. Mau apa kalian disini?” Tanya icha takut. Namun tak ada jawaban dari para lelaki tersebut. Mereka hanya member isyarat untuk segera menyekap icha. Icha ingin berontak. Namun tak bisa. Para lelaki itu terlalu kuat untuk icha. Mulut icha diberi plester. Tangan dan kakinya diikat kuat oleh pria tersebut. Diluar, icha mjelihat 3orang yang sama sedang berjaga-jaga. Ichapun dimasukan kedalam mobil. Saat itu icha melihat pada slah satu lelaki dan ia merasa mengenali mata itu. Namu tak sempat icha memperhatikan lebih lagi tiba-tiba wajah icha ditutup oleh salah satu dari lelaki tersebut. Icha makin takut saja. Pikirannya tak karuan. Yang icha ingat saat itu hanyalah para hawinizer dan fian tentunya. Tanpa terasa. Icha menangis. Namun tak ada satupun lelaki berbaju hitam yang peduli dengan tangisan icha. Mobilpun berhenti. Icha dibawa keluar. Dia tak tau pasti dimana dia sekarang. Icha hanya bisa mendengar samar-samar suara ombak. Para lelaki berbaju hitam itu membawa icha. Tali yang mengikat ditangan dan kaki icha dilepas. Sempat berpikir untuk kabur dari mereka. Namun icha tak sanggup. Tenaganya tak sekuat para lelaki tersebut karena icha belum makan pagi. Seseorang memegangi icha dari belakang. Dan tak lama, penutup kepala icha dibuka. Alangkah kagetnya icha saat membuka mata, dia melihat para hawinizer tersenyum manis dihadapannya.
                “Kalian…” kata icha senang bercampur haru. “Aku gak mimpikan?” Tanya icha lagi.
                “Kamu gak mimpi kok cha” jawab by. Icha pun langsung menghampiri para hawinizer dan memeluknya satu persatu.
                “Tapi kok kalian…………” belum sempat icha melanjutkan perkataannya tiba-tiba sebuah suara yang sudah sangat dia kenal memaksanya berbalik.
                “Kamu gak kangen sama aku cha?” Tanya suara tersebut.
                “Fian…….” Icha pun langsung berlali menghampiri fian dan memeluk fian dengan erat. Melihat itu hawinizer lainnya malah menggoda icha. Icha hanya tersenyum malu.
                “Kalian…. Makasih ya buat kejutan kalian. Aku sayang kalian.” Seru icha haru.
                “HAWIZARD NEVER DIE” seru para hawinizer kompak.
                Yah begitulah ulah hawinizer. Selalu ada kejutan disetisap pertemuan. Dan hari itu. Mereka habiskan dengan bermain air bersama di pantai. Indah. Sangat indah. Ditambah sore harinya sunset menambah keindahan kebersamaan para hawinizer sore itu.

                The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar